Redaksipost.com – Setelah hiruk-pikuk perayaan kemerdekaan, arah perjuangan bangsa kini bergeser. Tidak lagi tentang perang fisik melawan penjajah, tetapi bagaimana membangun kekuatan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat. Di tengah tantangan itu, Nusa Tenggara Barat (NTB) muncul sebagai provinsi yang menyimpan potensi besar melalui fenomena bonus demografi.
Bonus demografi bukan sekadar istilah akademik. Ia adalah kenyataan sosial dan ekonomi yang sedang berlangsung di NTB saat ini. Melimpahnya jumlah penduduk usia produktif menjadi peluang strategis untuk mendorong pertumbuhan daerah dan mempercepat pencapaian Indonesia Emas 2045.
NTB Resmi Masuki Era Bonus Demografi
Dilansir dari laman Berita Lombok, Banyak yang beranggapan bonus demografi baru akan dirasakan dalam beberapa tahun mendatang. Namun, NTB justru sudah berada di dalamnya. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, jumlah penduduk usia produktif di provinsi ini telah mencapai 3,79 juta jiwa, menjadikan mayoritas warga NTB merupakan tenaga kerja potensial yang siap berkontribusi bagi perekonomian.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) NTB juga menunjukkan angka ideal, yakni 48,85. Artinya, setiap 100 orang yang bekerja hanya menanggung sekitar 49 orang yang tidak produktif. Kondisi ini menggambarkan beban ekonomi yang relatif ringan dan ruang lebih luas untuk masyarakat meningkatkan taraf hidup, menabung, serta berinvestasi.
Situasi tersebut bukan hanya sekadar angka statistik, tetapi sinyal kuat bahwa NTB sedang berada pada momentum berharga untuk melakukan lompatan besar dalam pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia.
SDM Unggul Jadi Penentu Arah Pembangunan
Bonus demografi tanpa strategi pembangunan yang matang bisa berubah menjadi beban. Karena itu, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama. Pemerintah daerah bersama sektor pendidikan dan industri perlu bergerak seirama untuk menyiapkan generasi muda yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja masa depan.
Program vokasi, pelatihan keterampilan, serta peningkatan literasi digital menjadi langkah penting untuk memastikan tenaga kerja NTB tidak hanya banyak secara jumlah, tetapi juga unggul dalam kualitas. Selain itu, dukungan terhadap wirausaha muda dan pengembangan ekonomi kreatif bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat.
Momentum Emas Menuju Indonesia 2045
Bonus demografi adalah periode langka dalam sejarah sebuah bangsa. Jika dimanfaatkan dengan baik, NTB berpotensi menjadi salah satu daerah penyumbang terbesar dalam mewujudkan visi Menuju Indonesia Emas 2045 — sebuah cita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan berdaya saing global.
Dengan jumlah usia produktif yang dominan, stabilitas ekonomi yang mulai tumbuh, serta peningkatan infrastruktur dan pendidikan, NTB memiliki modal yang kuat untuk mempercepat kemajuan. Namun, jika tidak diimbangi dengan kebijakan yang tepat, momentum ini bisa berlalu begitu saja tanpa menghasilkan perubahan signifikan.
Penutup
Bonus demografi yang kini terjadi di NTB adalah peluang emas yang harus dimanfaatkan sekarang, bukan nanti. Daerah ini telah memiliki fondasi kuat untuk menjadi poros baru pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur. Dengan strategi pembangunan yang inklusif, pendidikan yang merata, dan dukungan dunia usaha, NTB bisa menjadi contoh nyata bagaimana potensi demografi diubah menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan.
Momentum ini menegaskan satu hal: masa depan Indonesia Emas 2045 dimulai dari daerah yang mampu mengelola generasi produktifnya — dan NTB kini tengah membuktikan hal itu.







