Pemerintah terus berupaya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam, tak terkecuali di Kota Ambon. Melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Ambon, berbagai langkah nyata dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari.
Sebagai salah satu kota pesisir yang berkembang pesat di Indonesia Timur, Ambon memiliki tantangan tersendiri dalam hal pengelolaan lingkungan. Mulai dari pengelolaan sampah, pencemaran laut, hingga keterbatasan ruang hijau. Untuk itu, DLH Ambon hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga kualitas lingkungan dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Program Unggulan DLH Kota Ambon
Dinas Lingkungan Hidup Kota Ambon menjalankan berbagai program yang berfokus pada pengelolaan sampah, penghijauan kota, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga alam. Beberapa program prioritas tersebut antara lain:
- Gerakan Ambon Bersih
Kegiatan rutin yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari warga, pelajar, hingga komunitas peduli lingkungan. Tujuannya untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan. - Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
DLH mendorong terbentuknya bank sampah di berbagai kelurahan. Warga diajak untuk memilah sampah dari rumah, sehingga sampah organik dan anorganik bisa diolah menjadi produk bermanfaat dan bernilai ekonomi. - Program Penanaman Pohon dan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Dalam upaya menekan polusi udara dan menjaga kualitas oksigen, DLH terus menambah jumlah pohon di area publik dan taman kota. - Pemantauan dan Pengendalian Pencemaran
DLH secara berkala melakukan pemantauan kualitas air, udara, dan tanah, terutama di wilayah industri dan pesisir, untuk memastikan Ambon tetap menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali.
Edukasi dan Partisipasi Masyarakat
DLH Kota Ambon menyadari bahwa keberhasilan program lingkungan sangat bergantung pada kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, sosialisasi dan pendidikan lingkungan terus digalakkan melalui berbagai kegiatan, seperti:
- Program Sekolah Adiwiyata, yang menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan pada siswa sejak dini.
- Pelatihan Daur Ulang Sampah, agar masyarakat dapat mengubah limbah rumah tangga menjadi barang bernilai jual.
- Kampanye “Kurangi Plastik Sekali Pakai”, yang mengajak masyarakat untuk beralih ke penggunaan bahan ramah lingkungan.
Selain itu, DLH juga membuka ruang partisipasi publik dalam pengawasan lingkungan. Melalui kanal aduan dan laporan yang tersedia secara daring di situs resmi Dinas Lingkungan Hidup Kota Ambon, masyarakat dapat dengan mudah menyampaikan keluhan atau informasi terkait kondisi lingkungan sekitar.
Digitalisasi dan Transparansi Pelayanan
Era digital mendorong instansi pemerintah untuk lebih terbuka dan efisien dalam memberikan layanan publik. DLH Ambon menghadirkan situs resminya sebagai pusat informasi dan komunikasi lingkungan. Melalui platform ini, warga bisa mengakses berbagai data, berita kegiatan, hingga program terbaru yang sedang dijalankan.
Digitalisasi ini bukan hanya untuk meningkatkan transparansi, tetapi juga mempercepat koordinasi antarinstansi dan masyarakat dalam menanggulangi permasalahan lingkungan yang bersifat mendesak, seperti banjir atau tumpahan limbah.
Menuju Kota Ambon yang Hijau dan Tangguh
Dengan kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat, Ambon perlahan bertransformasi menjadi kota yang semakin ramah lingkungan. DLH berkomitmen untuk memperkuat program berkelanjutan, memperluas ruang hijau, serta meningkatkan pengelolaan limbah yang efisien.
Langkah-langkah ini diharapkan tidak hanya berdampak pada kebersihan kota, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan daya tarik wisata Ambon sebagai “Kota Musik Dunia” yang juga peduli terhadap alam.
Penutup
Kehadiran Dinas Lingkungan Hidup Kota Ambon menjadi bukti nyata bahwa pembangunan berkelanjutan dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan. Melalui berbagai inovasi dan partisipasi masyarakat, Ambon menegaskan komitmennya untuk menjadi kota yang bersih, hijau, dan berdaya lingkungan tinggi.
Dengan semangat kolaborasi dan kesadaran bersama, menjaga bumi bukan lagi sekadar tugas pemerintah, tetapi menjadi gerakan seluruh masyarakat demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.






