(Redaksipost.com) – Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memuncak setelah serangan rudal Iran menghantam Rumah Sakit Soroka, salah satu fasilitas medis terbesar di Israel, pada Kamis pagi, 19 Juni 2025. Insiden ini menambah daftar panjang eskalasi militer kedua negara yang sudah berlangsung selama sepekan terakhir.
Menurut laporan yang dimuat oleh Al Jazeera dan dikutip dari The Times of Israel, rudal tersebut mengenai bangsal bedah lama yang baru-baru ini dikosongkan. Direktur Jenderal Rumah Sakit Soroka, Dr. Shlomi Kodesh, menyampaikan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa, sejumlah gedung lain di kompleks rumah sakit mengalami kerusakan cukup parah.
“Ada dampak signifikan pada beberapa bangunan rumah sakit. Untungnya, semua pasien dan staf telah dipindahkan ke tempat perlindungan sebelum ledakan terjadi,” ujar Kodesh dalam pernyataannya.
Ledakan tersebut memicu kepanikan di dalam kompleks rumah sakit. Suara dentuman keras disusul gempa kejut menyebabkan sejumlah orang mengalami luka ringan. “Sebagian besar cedera terjadi akibat gelombang kejut. Situasi saat ini sudah terkendali, namun kami imbau masyarakat tidak datang ke rumah sakit kecuali dalam keadaan darurat,” tambahnya.
Pemerintah Israel langsung memberlakukan siaga tinggi di wilayah selatan menyusul serangan ini. Rumah Sakit Soroka, yang terletak di Beersheba, memang dikenal sebagai salah satu pusat medis utama yang melayani wilayah Negev dan sekitarnya.
Serangan balasan Iran ini merupakan kelanjutan dari rentetan serangan udara yang lebih dulu dilancarkan oleh Israel ke sejumlah wilayah di Iran sejak 13 Juni 2025. Dalam serangan malam hari tersebut, target yang disasar mencakup fasilitas militer dan pemukiman sipil. Beberapa pejabat tinggi militer Iran dilaporkan tewas.
Sebagai respons, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, menunjuk komandan baru untuk mengoordinasikan serangan balasan. Angkatan Bersenjata Iran pun menyatakan telah meluncurkan “operasi hukuman” terhadap Israel, dengan janji akan terus menyerang selama dianggap diperlukan.
“Kami akan membuka gerbang neraka bagi Israel,” ujar juru bicara militer Iran, mengindikasikan bahwa konflik ini belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Sementara itu, komunitas internasional kembali menyerukan deeskalasi dan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa pertempuran akan segera berhenti.