Pihak Kepolisian Sektor Kebon Jeruk memberikan keterangan terbaru terkait penemuan mayat seorang pria di sebuah gubuk sederhana yang terletak di bantaran Kali Pesanggrahan, wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pria tersebut diketahui berinisial ET dan diperkirakan berusia sekitar 50 tahun saat ditemukan dalam kondisi sudah membusuk.
Kapolsek Kebon Jeruk, Komisaris Polisi Nur Aqsha Ferdianto, menjelaskan bahwa korban sudah lama hidup terpisah dari keluarganya. Menurut keterangan yang dihimpun dari hasil penyelidikan awal dan informasi dari sejumlah saksi, diketahui bahwa ET telah tidak menjalin komunikasi dan hubungan dengan keluarganya sejak kurang lebih satu dekade lalu.
“Korban dengan pihak keluarganya sudah berpisah sejak sekitar sepuluh tahun yang lalu. Jadi, bisa dikatakan bahwa selama ini korban menjalani kehidupannya sendiri, terpisah dari lingkungan keluarga,” ungkap Kompol Nur Aqsha saat dimintai keterangan di Jakarta, Sabtu (tanggal tidak disebutkan). (Sumber: bersamapontianak)
Sumber dari beritajakarta Pihak kepolisian menyatakan bahwa proses penyelidikan atas penemuan jasad ET masih terus dilakukan untuk mengungkap secara pasti kronologi kematian dan latar belakang kehidupannya. Meski belum ditemukan indikasi kekerasan atau tindak kriminal, namun kepolisian tetap melakukan investigasi mendalam untuk memastikan tidak ada unsur pidana yang terlibat.
“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban dan apakah ada unsur lain yang perlu diperhatikan,” tambah Ferdianto.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dilakukan oleh tim kepolisian dan tenaga medis di lokasi kejadian, korban diduga kuat meninggal dunia karena menderita suatu penyakit. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka mencurigakan pada tubuh korban yang dapat mengindikasikan tindak kejahatan.
“Untuk saat ini, dugaan sementara korban meninggal akibat sakit. Namun kami tetap menunggu hasil pemeriksaan lanjutan dari tim medis untuk memastikan hal tersebut,” terang Ferdianto.
Di tengah beredarnya sejumlah kabar yang menyebut bahwa jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, yakni hanya tersisa tulang belulang, Kapolsek menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Menurutnya, jasad ET saat ditemukan masih dalam keadaan utuh, meskipun memang telah membusuk karena sudah cukup lama meninggal dunia.
“Informasi yang beredar bahwa jenazah ditemukan tinggal tulang itu tidak benar. Faktanya, tubuh korban masih utuh saat ditemukan. Usianya sekitar 50 tahun dan kondisi fisiknya saat ditemukan masih dapat dikenali,” tegasnya.
Penemuan jasad ini sontak menggegerkan warga sekitar lokasi, mengingat korban selama ini diketahui tinggal sendiri di sebuah gubuk yang terbuat dari bahan seadanya di tepi sungai. Tidak banyak warga yang mengenalnya secara dekat, dan keberadaannya pun selama ini tidak terlalu diperhatikan oleh lingkungan sekitar. Beberapa warga mengaku sempat mencium bau tidak sedap dari arah gubuk tersebut sebelum akhirnya penemuan mayat terjadi.
Pihak kepolisian pun mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama terhadap orang-orang yang tinggal sendiri dan tidak memiliki keluarga terdekat. Selain itu, kasus ini menjadi pengingat pentingnya keberadaan sistem sosial yang saling memperhatikan dan mendukung agar kejadian serupa tidak terulang kembali.