Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang kian pesat, generasi muda dituntut untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta peluang. Salah satu organisasi yang secara konsisten mendorong transformasi kewirausahaan di kalangan pemuda adalah Hipmi atau Himpunan Pengusaha Muda Indonesia. Organisasi ini telah menjadi rumah besar bagi para entrepreneur muda untuk bertumbuh, belajar, dan memperkuat jejaring bisnis di seluruh Indonesia.
Sejak berdiri pada tahun 1972, HIPMI telah membuktikan dirinya sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan pengusaha muda di berbagai sektor, mulai dari UMKM hingga perusahaan berbasis teknologi.
HIPMI dan Komitmen terhadap Ekonomi Hijau
Salah satu arah baru yang diusung oleh HIPMI adalah mendorong wirausaha muda untuk mulai mengadopsi konsep ekonomi hijau atau green economy. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan krisis lingkungan, HIPMI mendorong anggotanya untuk menciptakan usaha yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan secara sosial dan ekologis.
Beberapa pendekatan yang diadopsi HIPMI antara lain:
-
Mendorong pemanfaatan energi terbarukan dalam operasional bisnis
-
Mendukung model usaha berbasis sirkular ekonomi
-
Edukasi pelaku usaha tentang dampak lingkungan dari aktivitas bisnis
-
Mengintegrasikan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dalam praktik kewirausahaan
Membuka Peluang Lewat Ekosistem Digital
HIPMI melihat bahwa masa depan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada kemampuan generasi mudanya untuk menguasai teknologi. Oleh karena itu, organisasi ini aktif membangun ekosistem digital kewirausahaan, baik melalui pelatihan, mentoring, hingga fasilitasi permodalan untuk startup.
Beberapa program andalan HIPMI dalam pengembangan bisnis digital meliputi:
-
Startup Acceleration Program: Inkubasi dan pelatihan intensif bagi startup tahap awal
-
Digital Marketing Masterclass: Pelatihan digital branding dan strategi pemasaran daring
-
HIPMI Tech Forum: Forum diskusi antara pengusaha muda dan pakar teknologi
-
Kemitraan dengan Platform Digital: Kolaborasi dengan marketplace dan fintech untuk memperluas akses pasar dan modal
Meningkatkan Akses Modal Bagi UMKM Muda
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh pengusaha muda adalah keterbatasan akses terhadap permodalan. HIPMI menjawab tantangan ini dengan berbagai pendekatan strategis, antara lain:
-
Kemitraan dengan Perbankan dan Lembaga Keuangan
HIPMI memfasilitasi kerja sama antara anggota dan lembaga perbankan nasional untuk pembiayaan usaha. -
Pemberdayaan Modal Ventura
Menjembatani startup dengan investor atau venture capital yang tertarik mendukung ide inovatif. -
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang Terarah
Memberikan edukasi kepada anggota tentang pemanfaatan fasilitas KUR dari pemerintah secara tepat guna.
Mencetak Generasi Pemimpin Masa Depan
Selain fokus pada bisnis, HIPMI juga memiliki misi besar dalam membentuk generasi pemimpin masa depan yang visioner dan berkarakter. Tak sedikit alumni HIPMI yang telah mengisi posisi penting di pemerintahan, DPR, BUMN, hingga lembaga internasional. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam dunia usaha bisa menjadi jalan untuk kontribusi yang lebih luas terhadap bangsa.
HIPMI menekankan pentingnya tiga nilai utama dalam membangun kepemimpinan pengusaha muda:
-
Integritas
-
Profesionalisme
-
Semangat Kolaborasi
HIPMI Goes to Region: Mengakselerasi Daerah Tertinggal
Sebagai organisasi yang menjangkau seluruh penjuru Indonesia, HIPMI memiliki program “HIPMI Goes to Region” untuk mendorong percepatan ekonomi di daerah-daerah tertinggal atau belum berkembang. Tujuannya adalah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui peran aktif pengusaha muda lokal.
Inisiatif ini telah menjangkau beberapa wilayah seperti:
-
Daerah perbatasan di Kalimantan dan NTT
-
Sentra pertanian dan perikanan di Sulawesi dan Sumatera
-
Kawasan pariwisata potensial seperti Labuan Bajo, Danau Toba, dan Tanjung Lesung
Data dan Fakta: Mengapa Peran HIPMI Penting?
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM:
-
Sekitar 99% pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM
-
Namun, hanya sebagian kecil dari UMKM yang dimiliki oleh kalangan muda usia 20–35 tahun
-
Tingkat kewirausahaan nasional masih berada di bawah 4%, jauh di bawah standar negara maju (12–14%)
HIPMI melihat kondisi ini sebagai peluang sekaligus tantangan. Dengan meningkatkan kesadaran dan minat generasi muda untuk berwirausaha, maka struktur ekonomi Indonesia akan semakin kokoh, berdaya saing, dan tidak hanya bertumpu pada sektor-sektor tertentu.
Agenda Strategis di Bawah Kepemimpinan Akbar Buchari
Sebagai Ketua Umum HIPMI periode 2022–2025, Akbar Buchari membawa visi modernisasi organisasi dan perluasan dampak ekonomi. Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya integrasi antara ide kreatif anak muda dengan dukungan sistemik dari pemerintah dan sektor swasta.
Agenda strategis HIPMI saat ini meliputi:
-
Mendorong 1 juta pengusaha baru hingga 2025
-
Penguatan literasi keuangan dan digital di kalangan pemuda
-
Penciptaan ekosistem wirausaha berbasis komunitas
-
Promosi ekspor produk lokal dari pengusaha muda ke pasar global
Penutup
Di tengah tantangan global dan transisi ekonomi pascapandemi, HIPMI terus memainkan peran sentral dalam membangun masa depan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Organisasi ini menjadi jembatan antara potensi generasi muda dengan peluang nyata dalam dunia usaha.
Menjadi bagian dari HIPMI bukan hanya tentang membangun bisnis, tetapi juga tentang membangun peradaban ekonomi baru yang lebih kuat. Ke depan, peran HIPMI akan semakin penting — tidak hanya sebagai inkubator wirausaha, tetapi juga sebagai pusat kebijakan dan gerakan perubahan ekonomi nasional