Semarang (Redaksipost.com) – Seorang anggota kepolisian berpangkat brigadir, berinisial AK, kini diamankan oleh Polda Jawa Tengah setelah diduga menganiaya bayi hingga tewas. Kasus ini mencuat setelah ibu korban, DJP (24), melaporkan kejadian tragis tersebut ke kepolisian.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, membenarkan bahwa laporan telah diterima dan proses penyelidikan sedang berlangsung. “Benar, Polda Jateng telah menerima laporan dugaan tindak pidana yang menyebabkan hilangnya nyawa anak di bawah umur, dengan terlapor Brigadir AK, anggota Polda Jateng. Pelapor dalam kasus ini adalah ibu korban, DJP,” ujar Artanto dalam keterangan resminya, Selasa (11/3/2025).
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden tragis ini terjadi pada Minggu (2/3/2025). Saat itu, DJP, Brigadir AK, dan bayi mereka yang berusia dua bulan berada di dalam mobil. DJP kemudian turun untuk berbelanja, sementara bayinya tetap berada bersama Brigadir AK di dalam kendaraan.
Namun, ketika kembali ke mobil, DJP mendapati anaknya dalam kondisi tidak sadarkan diri. “Saat pelapor kembali, ia melihat kondisi bayinya tidak wajar. Bayi kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis, tetapi nyawanya tidak tertolong,” jelas Artanto.
Peristiwa tersebut akhirnya dilaporkan ke Polda Jawa Tengah. Tim dari Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) serta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) langsung turun tangan untuk mengusut kasus ini.
Brigadir AK Diamankan untuk Pemeriksaan
Polda Jawa Tengah memastikan bahwa Brigadir AK kini telah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan mendalam oleh Propam Polda. Langkah ini dilakukan guna mengungkap secara jelas penyebab dan dugaan keterlibatan tersangka dalam insiden yang menewaskan bayi tersebut.
“Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap dugaan tindak pidana ini. Brigadir AK saat ini diperiksa oleh Propam dan Ditreskrimum untuk mengetahui fakta-fakta yang ada,” tambah Artanto.
Hingga kini, pihak kepolisian terus mendalami motif dan kronologi lengkap kejadian. Publik menantikan hasil penyelidikan yang transparan terkait kasus ini, mengingat keterlibatan seorang anggota kepolisian dalam dugaan tindak pidana serius tersebut.