(Redaksipost.com) – PT Pupuk Indonesia (Persero) resmi mengumumkan perombakan susunan komisaris dan direksi usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam perubahan tersebut, musisi sekaligus tokoh ekonomi kreatif, Yovie Widianto, ditunjuk sebagai salah satu anggota Dewan Komisaris.
Berdasarkan informasi dari keterbukaan publik, Yovie bergabung bersama sejumlah nama lain dalam jajaran komisaris baru. Sudaryono ditetapkan sebagai Komisaris Utama, sementara Rachlan S. Nashidik, Iwan Sumule, Nurul Ichwan, Muhammad Rizal Kamal, dan Immanuel Ebenezer Gerungan juga dipercaya sebagai komisaris.
Perombakan ini juga sekaligus mengakhiri masa jabatan sejumlah komisaris sebelumnya. Mereka yang diberhentikan dengan hormat antara lain mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, Mustoha Iskandar, Riswinandi, Danar Rahmanto, Anwar Sanusi, Ari Dwipayana, dan Farhat Brachma.
Perubahan Direksi dan Restrukturisasi Jabatan
Tak hanya di level komisaris, struktur direksi perusahaan pelat merah ini turut mengalami restrukturisasi. Tiga posisi strategis ditinggalkan oleh pejabat sebelumnya: Gusrizal selaku Wakil Direktur Utama, Panji Winanteya Ruky sebagai Direktur Transformasi Bisnis, serta Bob Indiarto A. Susatyo yang sebelumnya menjabat Direktur Produksi.
Seiring dengan itu, beberapa jabatan direksi mengalami perubahan nomenklatur. Posisi Direktur Transformasi Bisnis diubah menjadi Direktur Manajemen Aset, sementara Direktur Produksi kini bernama Direktur Operasi. Penyesuaian ini dilakukan sebagai bagian dari langkah efisiensi dan transformasi tata kelola perusahaan.
Tri Wahyudi Saleh yang sebelumnya menjabat Direktur Pemasaran kini mengemban tugas baru sebagai Direktur Manajemen Aset. Sedangkan Tina T. Kemala Intan mendapat amanah sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. Selain itu, dua wajah baru muncul dalam jajaran direksi: Robby Setiabudi Madjid sebagai Direktur Supply Chain dan Dwi Satriyo Annurogo sebagai Direktur Operasi.
Perombakan ini mencerminkan upaya serius PT Pupuk Indonesia untuk memperkuat struktur organisasi, meningkatkan efisiensi operasional, serta mempercepat transformasi bisnis dalam menghadapi tantangan industri pupuk nasional dan global.