Jakarta, RP – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah pagi hari ini jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.
Berdasarkan Refinitiv pada Selasa (16/7/2024) di awal perdagangan, nilai tukar rupiah berada di posisi RP16.190/US$, melemah 0,15% dari posisi kemarin.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung dalam dua hari (16-17 Juli 2024) dan akan diumumkan hasilnya pada Rabu sore hari.
Para pelaku pasar mencermati langkah Bank Indonesia dalam kebijakan suku bunga, terutama setelah kemarin rilis neraca dagang yang melemahkan rupiah.
Rupiah melemah setelah surplus neraca dagang periode Juni 2024 berada di bawah konsensus. BPS mengumumkan bahwa neraca perdagangan tercatat surplus US$2,39 miliar. Surplusnya neraca ini terbilang di bawah konsensus CNBC Indonesia yang diperkirakan sebesar US$2,88 miliar.
Hal ini tentu menjadi sentimen yang cukup negatif karena semakin tipisnya neraca perdagangan ini, maka dikhawatirkan terjadi supply dolar AS di dalam negeri akan semakin sedikit.
Selain itu, para pelaku pasar menantikan respon ‘geng Thamrin’ terhadap sikap The Fed soal suku bunga yang tampak mulai tidak kaku.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Senin mengatakan tiga pembacaan inflasi AS selama kuartal kedua tahun ini “menambah keyakinan” bahwa laju kenaikan harga kembali ke target The Fed secara berkelanjutan, pernyataan yang menunjukkan peralihan ke penurunan suku bunga mungkin tidak akan lama lagi.