Sukabumi, Redaksipost.com- Sebuah speed boat berwarna putih ditemukan terdampar di perairan muara Tegal Buleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Warga setempat melaporkan bahwa kapal tersebut membawa puluhan warga negara asing yang terombang-ambing oleh gelombang besar hingga akhirnya terdampar di perairan Tegal Buleud. Ketika para nelayan berusaha memberikan pertolongan, seluruh penumpang speed boat tersebut melarikan diri dan bersembunyi di perkampungan warga sekitar.
Dari informasi yang dihimpun, sekitar 30 penumpang speed boat tersebut adalah warga negara asing berkulit hitam. Di antara mereka, terdapat dua warga negara Indonesia asal Cilacap, Jawa Tengah, yang bertugas sebagai nakhoda kapal. Saat ini, seluruh penumpang asing telah diamankan oleh anggota Polres Sukabumi, meskipun mereka tidak membawa identitas yang jelas.
Hingga kini, belum diketahui pasti motif mereka terdampar di perairan Tegal Buleud. Berdasarkan keterangan yang didapat, mereka berangkat dari Pelabuhan Cilacap menuju Pulau Christmas di Australia. Namun, perjalanan mereka dihadang oleh petugas kelautan Australia yang kemudian memaksa mereka kembali ke Indonesia. Petugas Australia bahkan menenggelamkan perahu yang mereka gunakan sebelumnya dan memberikan satu speed boat untuk kembali ke Indonesia, yang akhirnya terdampar di perairan Ujung Genteng.
Salah satu nakhoda kapal mengungkapkan bahwa dirinya ditawari oleh seorang bos di Cilacap untuk mengangkut warga negara asing yang dibawa dengan bus dan diantarkan menuju perairan pantai Australia. Ia dijanjikan imbalan uang yang sangat besar untuk tugas tersebut.
Kejadian ini mengundang perhatian pihak berwenang, yang kini sedang melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengungkap jaringan penyelundupan manusia yang diduga beroperasi dari Cilacap ke Australia. Selain itu, aparat kepolisian juga sedang berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan Badan Keamanan Laut untuk memastikan proses hukum terhadap warga negara asing yang terlibat.
Peristiwa terdamparnya puluhan warga negara asing ini menambah daftar panjang kasus penyelundupan manusia yang melibatkan Indonesia sebagai titik transit menuju Australia. Diharapkan dengan investigasi yang menyeluruh, pihak berwenang dapat membongkar sindikat penyelundupan dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.