Jakarta, Redaksipost.com – Nama Patrick Kluivert mencuat sebagai salah satu kandidat terkuat pengganti Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Dilansir dari situs strategibola, Spekulasi ini beredar usai Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi adanya pembahasan tentang kandidat baru dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025).
“Kami telah mewawancarai beberapa kandidat pelatih, termasuk asisten-asistennya. Salah satu nama yang disebut adalah Patrick Kluivert,” ungkap Erick. Pernyataan ini memperkuat rumor yang beredar luas di media sosial mengenai kemungkinan kehadiran mantan bintang sepak bola Belanda tersebut.
Namun, seperti apa sebenarnya rekam jejak Kluivert yang kini disebut-sebut bakal memimpin skuad Garuda? Berikut adalah lima fakta menarik tentang pelatih asal Belanda ini.
1. Bersinar Sebagai Pemain
Dikutip dari laman Berita bola, Patrick Kluivert bukanlah sosok asing dalam dunia sepak bola internasional, terutama di Eropa. Semasa menjadi pemain, ia dikenal sebagai salah satu striker terbaik.
Kariernya dimulai dengan gemilang di Ajax Amsterdam, di mana ia meraih dua gelar Eredivisie (1994/1995 dan 1995/1996) serta membawa klubnya menjadi juara Liga Champions 1994/1995. Saat bermain untuk Barcelona, Kluivert turut meraih gelar La Liga pada musim 1998/1999.
Ia juga pernah memperkuat sejumlah klub papan atas lainnya seperti AC Milan, Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven, dan LOSC Lille.
2. Legenda Timnas Belanda
Kluivert tercatat sebagai salah satu penyerang legendaris Timnas Belanda. Selama membela tim Oranje pada 1994 hingga 2004, ia mencetak 40 gol dalam 79 penampilan, menjadikannya pencetak gol terbanyak keempat dalam sejarah tim nasional.
Prestasinya termasuk menjadi pencetak gol terbanyak di Euro 2000, serta tampil di Piala Dunia 1998, di mana Belanda melaju hingga semifinal sebelum kalah dari Brasil.
3. Minim Pengalaman sebagai Pelatih Kepala
Meski memiliki reputasi gemilang sebagai pemain, rekam jejak Kluivert sebagai pelatih kepala terbilang terbatas. Ia hanya pernah memimpin beberapa tim, yakni Jong Twente (2011-2012), Timnas Curacao (2015-2016 dan 2021), serta Adana Demirspor (2023).
Sayangnya, masa jabatannya bersama Adana Demirspor tak berlangsung lama. Ia hanya bertahan selama enam bulan sebelum mundur pada Desember 2023.
4. Berperan Besar sebagai Asisten Pelatih
Meski minim pengalaman sebagai pelatih utama, Kluivert memiliki rekam jejak yang cukup baik sebagai asisten pelatih. Ia pernah bekerja sama dengan pelatih-pelatih ternama seperti Louis van Gaal saat menangani Timnas Belanda pada 2012-2014.
Ia juga menjadi asisten Clarence Seedorf di Timnas Kamerun (2018-2019) dan mendukung Ange Postecoglou di Brisbane Roar. Pengalaman ini memberinya perspektif taktis yang beragam dari berbagai liga dan turnamen internasional.
5. Kenangan Buruk Melawan Bahrain
Jika benar ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia, salah satu tantangan pertama yang akan dihadapi Kluivert adalah laga melawan Bahrain di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Maret mendatang.
Namun, Bahrain bukan lawan asing bagi Kluivert. Saat menjadi pelatih interim Timnas Curacao pada 2021, ia pernah mengalami kekalahan telak 0-4 dari tim yang sama. Kekalahan ini terjadi di Bahrain National Stadium, dengan Mohamed Marhoon, Mahdi Abduljabbar, dan Ali Madan menjadi momok bagi timnya kala itu.
Penutup
Patrick Kluivert membawa reputasi besar sebagai legenda sepak bola, meskipun pengalamannya sebagai pelatih kepala masih terbatas. Jika akhirnya dipercaya memimpin Timnas Indonesia, ia harus membuktikan bahwa warisannya sebagai pemain dapat diterjemahkan menjadi keberhasilan sebagai pelatih.
Apakah Kluivert pilihan yang tepat untuk membawa skuad Garuda meraih prestasi lebih tinggi? Hanya waktu yang akan menjawab