Gresik (Redaksipost.com) – Gapura Naga Giri, yang menjadi simbol selamat datang di Kabupaten Gresik, mengalami kerusakan pada bagian dindingnya. Menanggapi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik bergerak cepat untuk melakukan perbaikan.
Kerusakan terjadi pada batu alam yang menempel di struktur gapura, terutama di bagian yang mengalami pelebaran pada tahun 2012. Menurut Kepala DLH Gresik, Sri Subaidah, kondisi ini disebabkan oleh getaran dari kendaraan besar yang melintas di jalur utama tersebut.
“Karena posisinya berada di tepi jalan raya, batu alam yang menempel mudah rontok akibat getaran kendaraan yang melintas,” jelas Sri Subaidah pada Selasa (18/3/2025).
Akses Utama Gresik, Perbaikan Ditargetkan Rampung Dua Pekan
Gapura ini terletak di jalur utama menuju Gresik, yang menjadi akses kendaraan dari arah Surabaya, termasuk dari kawasan Kalianak dan pintu tol Romokalisari. Kondisi ini membuat perbaikan harus dilakukan dengan cepat demi menjaga keselamatan pengguna jalan.
DLH Gresik mulai melakukan perbaikan sejak Sabtu (15/3/2025), setelah mengetahui adanya kerusakan pada Jumat (14/3/2025) saat pemasangan lampu.
“Saat ini kami sedang memasang kembali batu alam dan melakukan perapian bagian lain yang rusak. Perkiraan perbaikan akan selesai dalam waktu dua minggu,” tambahnya.
Sebagai langkah pengamanan, DLH telah memasang jaring di bagian luar gapura untuk mencegah batu yang rontok mengenai pengguna jalan. Sri memastikan bahwa struktur utama bangunan masih dalam kondisi kokoh, hanya bagian dinding luar yang perlu diperbaiki.
Masyarakat berharap proses perbaikan dapat berjalan sesuai target agar ikon Kabupaten Gresik ini tetap terjaga dan aman bagi pengguna jalan
Gapura Naga Giri, yang menjadi simbol selamat datang di Kabupaten Gresik, mengalami kerusakan pada bagian dindingnya. Menanggapi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik bergerak cepat untuk melakukan perbaikan.
Kerusakan terjadi pada batu alam yang menempel di struktur gapura, terutama di bagian yang mengalami pelebaran pada tahun 2012. Menurut Kepala DLH Gresik, Sri Subaidah, kondisi ini disebabkan oleh getaran dari kendaraan besar yang melintas di jalur utama tersebut.
“Karena posisinya berada di tepi jalan raya, batu alam yang menempel mudah rontok akibat getaran kendaraan yang melintas,” jelas Sri Subaidah pada Selasa (18/3/2025).
Akses Utama Gresik, Perbaikan Ditargetkan Rampung Dua Pekan
Gapura ini terletak di jalur utama menuju Gresik, yang menjadi akses kendaraan dari arah Surabaya, termasuk dari kawasan Kalianak dan pintu tol Romokalisari. Kondisi ini membuat perbaikan harus dilakukan dengan cepat demi menjaga keselamatan pengguna jalan.
DLH Gresik mulai melakukan perbaikan sejak Sabtu (15/3/2025), setelah mengetahui adanya kerusakan pada Jumat (14/3/2025) saat pemasangan lampu.
“Saat ini kami sedang memasang kembali batu alam dan melakukan perapian bagian lain yang rusak. Perkiraan perbaikan akan selesai dalam waktu dua minggu,” tambahnya.
Sebagai langkah pengamanan, DLH telah memasang jaring di bagian luar gapura untuk mencegah batu yang rontok mengenai pengguna jalan. Sri memastikan bahwa struktur utama bangunan masih dalam kondisi kokoh, hanya bagian dinding luar yang perlu diperbaiki.
Masyarakat berharap proses perbaikan dapat berjalan sesuai target agar ikon Kabupaten Gresik ini tetap terjaga dan aman bagi pengguna jalan.