Jambi, Redaksipost.com – Polda Jambi melalui Subdit 2 Ditresnarkoba berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu dan ekstasi senilai sekitar Rp10 miliar. Barang terlarang ini diduga kuat berasal dari Malaysia dan diamankan di perbatasan Jambi-Palembang akhir pekan lalu. Penangkapan ini melibatkan dua warga Kabupaten Batanghari, Jambi, yang diketahui sebagai residivis kasus serupa.
“Kedua pelaku berinisial AR (32) dan AU (30) telah kami amankan,” ungkap Dirresnarkoba Polda Jambi, Kombes Pol Ernesto Saiser, pada Senin (1/7/2024). Dalam operasi ini, petugas menyita sekitar 4 gram sabu dan 19.895 butir ekstasi dengan total berat 7.822,451 gram.
Ernesto menjelaskan, ekstasi yang disita terdiri dari 10.022 butir warna biru merek Brazil dan 9.873 butir warna kuning merek Heineken. “Jika satu butir ekstasi bernilai Rp250 ribu, maka total nilai ekonomisnya mencapai Rp4,9 miliar,” jelas Ernesto. Sedangkan untuk sabu, dengan harga Rp1,3 juta per gram, total nilai ekonomisnya mencapai Rp5,1 miliar. “Secara keseluruhan, nilai ekonomis barang bukti ini melebihi Rp10 miliar,” tegasnya.
Menurut pengakuan para tersangka, narkoba tersebut akan didistribusikan ke Sumatera Selatan. Berdasarkan kemasannya, barang haram ini diduga berasal dari Malaysia dan masuk melalui Pulau Burung. Kedua tersangka mengakui bahwa mereka memperoleh ekstasi dan sabu dari jaringan yang beroperasi di Pulau Burung.
Saat ini, kedua tersangka mendekam di balik jeruji besi di Mapolda Jambi untuk penyelidikan lebih lanjut dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polda Jambi terus melakukan pendalaman terhadap jaringan penyelundupan ini untuk mengungkap pelaku lain yang terlibat dan memutus rantai peredaran narkoba di wilayah tersebut.
Operasi ini merupakan bagian dari upaya intensif Polda Jambi dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah hukumnya. Kombes Pol Ernesto Saiser menekankan pentingnya kerjasama masyarakat dalam memberikan informasi terkait aktivitas mencurigakan yang berpotensi terkait dengan narkoba. “Dengan kerjasama yang baik antara polisi dan masyarakat, kita bisa lebih efektif dalam memberantas narkoba dan menjaga generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkoba,” pungkasnya.