(Redaksipost.com) – Tragedi kebakaran kembali mengguncang Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Sebuah rumah yang dihuni oleh satu keluarga besar di Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, dilalap api pada Selasa (6/5/2025) sore. Peristiwa memilukan ini merenggut nyawa tiga balita yang terjebak di dalam kamar saat api membesar.
Rumah yang diketahui milik Yoman (51) itu dihuni oleh sembilan orang, terdiri dari anak, menantu, serta cucu-cucunya. Saat kejadian, lima anggota keluarga berada di dalam rumah, termasuk Siska Amelia (23), ibu dari para korban. Ia berhasil menyelamatkan diri melalui pintu belakang, namun tidak semua anggota keluarga seberuntung dirinya.
Tiga balita, masing-masing NM dan NW (2 tahun, kembar), serta ZK (1 tahun), menjadi korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Dua di antaranya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di lokasi, sementara NW sempat dilarikan ke RS Hermina Kendari namun menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan intensif. Ketiga jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan pada Rabu (7/5/2025).
Menurut penuturan Risma Yanti (29), bibi korban yang juga berada di dalam rumah, dua dari anak-anak tersebut sempat terkunci di dalam kamar saat api mulai menjalar.
“Waktu kejadian, ada lima orang di dalam rumah. Dua anak terkunci di kamar. Kami panik karena api cepat membesar,” ungkap Risma dengan suara bergetar.
Yoman, pemilik rumah sekaligus kakek para korban, hanya bisa menangis menyaksikan rumah dan cucu-cucunya hangus dilalap api. Warga sekitar berusaha menenangkannya sambil membantu pemadaman dengan alat seadanya sebelum bantuan datang.
Petugas Damkar Tiba 7 Menit Setelah Laporan Masuk
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kendari, Kamal Asrul Suryadi, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan pada pukul 14.23 WITA. Tim Damkar tiba di lokasi tujuh menit kemudian, tepatnya pukul 14.30 WITA, dengan menempuh jarak sekitar 1,7 kilometer.
Dua unit mobil pemadam kebakaran, satu armada penyelamat, serta satu ambulans langsung diterjunkan untuk menangani insiden tersebut. Meski upaya penyelamatan dilakukan secepat mungkin, kobaran api sudah terlanjur membakar habis bangunan rumah.
“Tim kami langsung bergerak begitu laporan masuk. Namun kondisi api saat tiba di lokasi sudah dalam tahap membesar dan menyulitkan proses evakuasi,” jelas Kamal.
Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
Hingga saat ini, aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang mengakibatkan kerugian materil ditaksir mencapai Rp250 juta tersebut. Dugaan awal belum mengarah pada penyebab pasti, dan penyidik masih menunggu hasil olah tempat kejadian perkara serta keterangan saksi-saksi.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya sistem keamanan di dalam rumah, terutama bagi keluarga yang memiliki anak kecil. Pemerintah daerah dan relawan sosial setempat telah memberikan bantuan awal untuk meringankan beban keluarga korban.