Garut (Redaksipost.com) – Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, digemparkan oleh dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter kandungan. Kasus ini menjadi sorotan publik setelah beredar rekaman video CCTV yang menunjukkan tindakan tidak pantas saat pemeriksaan medis berlangsung.
Informasi mengenai dugaan pelecehan ini pertama kali mencuat di media sosial pada Senin (14/4/2025) sore. Unggahan dari sejumlah akun Instagram memicu diskusi luas di kalangan warganet. Salah satu akun bahkan memberikan peringatan konten sebelum membagikan kabar tersebut.
“Trigger warning! Seorang dokter kandungan di Garut diduga melakukan pelecehan saat pemeriksaan USG,” tulis akun @coz****** dalam unggahannya.
Postingan itu pun menuai banyak komentar dari pengguna lainnya. Beberapa di antaranya mengaku telah lama mengetahui reputasi sang dokter. “Terus angkat kasusnya min, korbannya sudah banyak, saya tahu dokter ini,” ujar akun @are*********.
Salah satu video yang beredar menunjukkan momen saat dokter tersebut melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) terhadap seorang pasien perempuan. Meskipun video tidak menjelaskan secara eksplisit seluruh kejadian, namun terdapat bagian yang menampilkan dugaan tindakan tak senonoh terhadap tubuh pasien, termasuk gerakan yang mengarah ke area sensitif.
Terkait beredarnya rekaman tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut langsung memberikan tanggapan. Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, membenarkan adanya laporan terkait dugaan pelecehan tersebut.
“Benar, ada laporan mengenai dugaan pelecehan seksual oleh dokter kandungan. Kejadiannya kemungkinan besar terjadi pada tahun 2024 lalu,” ungkap Leli kepada awak media di Lapangan Otista, Garut, Selasa (15/4/2025).
Menurut Leli, insiden tersebut diduga terjadi di sebuah klinik swasta, bukan fasilitas kesehatan milik pemerintah. Ia menyebut bahwa dokter berinisial SF yang terlibat dalam kasus ini pernah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Garut, salah satunya bertugas di RS Malangbong.
“Yang bersangkutan bukan tenaga medis asal Garut, tapi memang sempat berdinas di salah satu rumah sakit di wilayah kami,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Garut memastikan tengah melakukan penelusuran lebih lanjut untuk mengklarifikasi informasi yang beredar. Pihaknya juga berencana memberikan pernyataan resmi dalam konferensi pers yang dijadwalkan pada Selasa siang.
Kasus ini menambah daftar panjang dugaan kekerasan seksual di sektor kesehatan. Publik mendesak agar proses investigasi dilakukan secara menyeluruh dan transparan guna memastikan perlindungan maksimal bagi pasien serta menjamin akuntabilitas tenaga medis di lapangan.