Semarang (Redaksipost.com) – Ketegangan terjadi usai aksi unjuk rasa Hari Buruh Internasional (May Day) di Semarang, Kamis (1/5/2025), ketika seorang anggota intelijen Polda Jawa Tengah diduga diamankan oleh mahasiswa di dalam lingkungan Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan.
Insiden ini terjadi setelah unjuk rasa yang digelar di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah dan Gedung DPRD Jateng berakhir ricuh. Massa aksi yang sebelumnya dipukul mundur oleh aparat kepolisian, berlarian dan mencari perlindungan ke dalam area kampus Undip. Di tengah situasi yang kacau, seorang pria berkumis dan berjenggot mencurigakan diamankan oleh mahasiswa. Sosok tersebut belakangan diketahui sebagai anggota kepolisian yang tidak berseragam.
Menurut informasi yang dihimpun, pria tersebut sempat mengaku bernama Yanto saat diinterogasi, namun identitas aslinya diduga adalah EZ, salah satu personel dari intelijen Polda Jateng. Keberadaan EZ dimanfaatkan mahasiswa sebagai alat tawar-menawar untuk menekan aparat agar membebaskan rekan-rekan mereka yang telah lebih dahulu diamankan.
Sementara itu, pihak kepolisian telah menangkap sekitar 12 peserta aksi yang kini tengah diperiksa oleh tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Semarang.
Situasi di sekitar kampus Undip Pleburan pun memanas. Pagar gerbang utama kampus ditutup dan dijaga ketat oleh mahasiswa. Di sisi luar, puluhan orang yang diduga merupakan anggota kepolisian berpakaian preman terlihat memadati kawasan depan gerbang.
Kondisi ini menyebabkan kemacetan di Jalan Imam Barjo, terutama di tikungan menuju Jalan Hayam Wuruk. Hingga pukul 21.40 WIB, belum ada kejelasan mengenai nasib EZ maupun tuntutan mahasiswa terhadap aparat.
Pihak kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kronologi penangkapan anggota intel tersebut, maupun rencana tindak lanjut terhadap puluhan mahasiswa yang masih berada di dalam area kampus.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di sekitar lokasi masih dipantau ketat oleh aparat.