Jakarta, Redaksipost.com – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, akhirnya buka suara terkait tagar #IndonesiaGelap yang digaungkan oleh mahasiswa dalam aksi demonstrasi beberapa hari terakhir. Dalam pernyataannya, Luhut menegaskan bahwa Indonesia saat ini berada di jalur yang benar dan tidak sepantasnya dianggap sebagai negara yang ‘gelap’.
Luhut: “Indonesia Sudah Berjalan Cukup Baik”
Menanggapi kritik yang dilontarkan mahasiswa melalui aksi demonstrasi dan media sosial, Luhut menilai bahwa kondisi Indonesia tidak seburuk yang digambarkan oleh para demonstran.
“Ada orang bilang di sini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja enggak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana aja bermasalah,” ujar Luhut dalam acara Kumparan The Economic Insights 2025 di Westin Hotel, Jakarta, Rabu (19/2).
Menurutnya, tantangan dalam dunia kerja tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara maju seperti Amerika Serikat. Luhut menilai bahwa anak muda di Indonesia justru memiliki banyak peluang, salah satunya di bidang teknologi pemerintahan atau GovTech, yang saat ini telah merekrut 300 anak muda berbakat.
Dengan tegas, Luhut menyanggah narasi yang menyebut Indonesia berada dalam kondisi gelap.
“Jadi kalau ada yang bilang Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia. Jadi kita jangan terus mengklaim sana-sini,” ucapnya.
Tagar #IndonesiaGelap dan #KaburAjaDulu Menggema di Media Sosial
Aksi mahasiswa yang menolak sejumlah kebijakan pemerintah memicu gelombang protes besar-besaran di dunia maya. Tagar #IndonesiaGelap menjadi trending di media sosial, mencerminkan kekhawatiran masyarakat atas berbagai persoalan, mulai dari efisiensi anggaran Rp306,69 triliun, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai belum maksimal, hingga revisi UU Minerba yang kontroversial.
Tak hanya itu, tagar #KaburAjaDulu juga ramai digunakan warganet, menyindir kondisi negara yang dinilai semakin sulit.
Seorang pengguna X (Twitter) menulis:
“Dulu katanya ekonomi meroket, sekarang malah banyak PHK. Jadi mau kerja di mana? #IndonesiaGelap”
Sementara pengguna lain menambahkan:
“Luhut bilang Indonesia nggak ada tunawisma? Coba cek ke sudut-sudut kota besar, banyak yang tidur di trotoar. #IndonesiaGelap”
Luhut: “Di Indonesia Tidak Ada Tunawisma”
Dalam pidatonya, Luhut juga membandingkan kondisi Indonesia dengan Amerika Serikat. Ia mengklaim bahwa Indonesia lebih baik dalam menangani permasalahan sosial dibanding negara adidaya tersebut.
“Di Amerika tuh banyak tunawisma, kita enggak ada homeless di sini. Jadi kadang-kadang kita nggak bangga jadi orang Indonesia, kita hanya lihat kurangnya. Di mana sih yang sempurna?” ujar Luhut.
Namun, pernyataan ini justru mendapat banyak kritik dari berbagai pihak, termasuk aktivis sosial yang menilai bahwa tunawisma di Indonesia memang ada, hanya saja sering kali diabaikan oleh pemerintah.
Mahasiswa Siap Gelar Aksi Puncak
Demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” telah berlangsung sejak Senin (17/2) di Jakarta dan berbagai daerah lain. Para mahasiswa menyuarakan tuntutan mereka atas kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.
Aksi puncak direncanakan akan digelar pada Kamis (20/2), dengan prediksi jumlah peserta yang lebih besar. Mahasiswa menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti hingga ada perubahan nyata.
“Kami bukan cuma ingin didengar, kami ingin perubahan nyata. Kalau pemerintah tidak peduli, kami akan terus bergerak!” ujar salah satu perwakilan mahasiswa.
Apakah gelombang protes ini akan berujung pada perubahan kebijakan atau hanya menjadi riak kecil di tengah ketidakpastian politik? Yang jelas, suara rakyat semakin lantang, dan dunia sedang menyaksikan bagaimana pemerintah merespons tuntutan mereka