Jakarta, BP – Meskipun sudah bergabung dengan TikTok Shop, Tokopedia masih belum mampu melampaui Shopee di Indonesia. Shopee masih menjadi e-commerce dengan nilai transaksi terbesar di RI. Hal ini terlihat dari laporan terbaru yang menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi pasar e-commerce terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Adapun laporan bertajuk “Ecommerce in Southeast Asia 2024” dari Momentum Works menunjukkan bahwa total Gross Merchandise Value (GMV) dari 8 platform e-commerce terkemuka di Asia Tenggara mencapai US$ 114,6 miliar pada 2023, naik 15% dari US$ 99,5 miliar pada 2022. Indonesia berkontribusi 46,9% terhadap GMV di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai US$ 53,8 miliar (Rp 867 triliun).
Shopee memimpin pasar di RI dengan nilai transaksi sepanjang 2023 menyumbang 40% dari GMV RI, setara dengan US$ 21,52 miliar (Rp 347 triliun). Sementara Tokopedia berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 30%, diikuti oleh Bukalapak sebesar 11% dan TikTok Shop sebesar 9%. Pada Februari 2024, Tokopedia resmi bergabung dengan TikTok Shop setelah diakuisisi ByteDance dari GoTo.
Artinya, nilai transaksi Shopee sepanjang 2023 masih lebih tinggi dari gabungan transaksi di TikTok Shop dan Tokopedia. Kinerja TikTok Shop sepanjang tahun lalu terpengaruh dengan penutupan aplikasi pada Oktober 2023, dan baru beroperasi kembali pada Desember 2023 setelah mengumumkan kerja sama dengan Tokopedia.
Dua platform e-commerce paling bawah adalah Lazada milik Alibaba Group dengan penguasaan pasar 7% dan Blibli milik Grup Djarum pada posisi paling buncit dengan penguasaan pasar 4%. Di sisi lain, Shopee memimpin di kawasan Asia Tenggara dengan membukukan GMV sebesar US$ 55,1 miliar pada 2023, mempertahankan 48% pangsa pasarnya.
Selanjutnya, Lazada dan Tokopedia mencatatkan GMV masing-masing sebesar US$ 18,8 miliar dan US$ 16,3 miliar. Dengan pertumbuhan yang signifikan, TikTok Shop mampu meningkatkan GMV tahunannya menjadi US$ 16,3 miliar, menjadikannya sebagai platform e-commerce terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Shopee.